Senin, 27 Mei 2013

SMKN 1 SELAT NASIK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

Sejak ditetapkan sebagai "Pilot Project" Sekolah Adiwiyata, SMKN 1 Selat Nasik mulai berbenah, baik dari sisi kebijakan sekolah, peran aktif siswa dan guru terhadap lingkungan, serta terutama penataan lingkungan yang merupakan aspek yang paling terlihat.

Selasa, 14 Mei 2013 SMKN 1 Selat Nasik mendapat kunjungan lagi dari BLHD Kabupaten Belitung. Kunjungan ini ternyata bukan kunjungan biasa, bukan sekedar monitoring ketercapaian program tetapi juga BLHD membawa "Stakeholder" yang akan menjadi "MITRA SMKN 1 SELAT NASIK" dalam pelaksanaan program-program terkait Adiwiyata.

Stakeholder yang datang ternyata sangat lengkap, yaitu dari:
1.  KPLB (Komite Peduli Lingkungan Belitung)
2.  Dinas Pariwisata Kab. Belitung
3.  Dinas Pendidikan Kab. Belitung
4.  Budayawan Belitung, dll
dan SMKN 1 Selat Nasik, kedatangan tamu spesial "Mr. Lorenzo" seseorang berkebangsaan Italia yang baru 8 hari berada di Indonesia. Ia salah satu orang asing yang tertarik dengan keindahan alam di Belitung, khususnya daerah pesisir.

 
 

Acara inti adalah pemaparan program yang disampaikan "Bang Budi dari KPLB", KPLB menawarkan program "Each Go Green" untuk diimplementasikan di Selat Nasik, khususnya SMKN 1 Selat Nasik. Program ini mencoba menggali potensi kelautan yang ada di Selat Nasik, yang ternyata dari pemaparan yang disampaikan sangat luar biasa, diantaranya :
  1. Potensi Wilayah laut, banyak titik penyelaman yang luar biasa dan paling dicari oleh para penyelam di seluruh dunia. Terumbu karang yang indah diantara kapal-kapal karam jaman dulu,
  2. Kawasan Hutan Mangrove, yang ternyata Selat Nasik ini termasuk salah satu wilayah yang kondisi hutan mangrovenya masih bagus dan berbagai jenis Mangrove ada di sini. Saking tebal dan hijaunya kawasan hutan mangrove di Belitung, Belitung mendapat julukan "Belitong-Amazonia"
  3. Keanekaragaman jenis ikan yang hidup diperairan sekitar Selat Nasik.
  4. dll
Dengan kekayaan alam yang ada itu, maka sangatlah realistis jika Selat Nasik pada tahun 2014 dicanangkan sebagai salah satu pulau alternatif destinasi wisata Belitung. Kata Bang Budi, "Yang jadi masalah siapkah kita orang asli sini menyambut program tersebut?, berhadapan dengan wisatawan asing?, menjelaskan segala potensi yang dimiliki Selat Nasik? ".

Kenapa pertanyaan itu muncul, karena banyak diantara kita yang tidak menyadari Banyaknya potensi dan indahnya alam di Selat Nasik. Masih banyak orang yang merusak hutan bakau, menangkap ikan dengan bom ikan, yang kesemuanya berakhir pada rusaknya lingkunga Selat Nasik yang awalnya sangat indah.

Selain itu komunikasi yang kaku, malu untuk bicara dan kurang percaya diri menjadi penghambat proses transfer inforrmasi tentang Selat Nasik.

  
 

Siswa-siswi SMKN 1 Selat Nasik, yang terdiri dari kelas X dan XI sangat antusias mengikuti paparan Bang Budi yang sangat interaktif. Mudah-mudahan wawasan dan pemikiran mereka terbuka untuk kemajuan Selat Nasik kedepan, karena merekalah generasi penerus yang akan terus mengelola dan memelihara kawasan ini.

 
 

Mr. Lorenzo Say : "Jika dia hidup di kawasan perairan seperti di Selat Nasik, maka ia akan menjadi kaya. Tidak perlu merusak lingkungan untuk menjadi kaya. Kita bisa kaya dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan"

 
 


 


Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang sejujur-jujurnya !